Sunday, July 22, 2012

penyalahgunaan alkohol atau miras yang terjadi di kalangan remaja.


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Moderrnisasi telah memberikan pengaruh dan dampak luar biasa bagi perkembangan di berbagai bidang dan nilai kehidupan.modernisasi merupakan kemajuan teknologi yang mengakibatkan perubahan pada faktor sosial yang memberikan dampak yang cukup kompleks.Salah satu dampak modernisasi adalah penyalahgunaan minuman keras pada kalangan remaja.
Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dan menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun ketahun,yang akibatnya dirasakan dalam bentuk kenakalan, perkelahian, munculnya geng-geng remaja dll. Penggunaan miras dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Berbagai alasan yang umumnya dikemukakan remaja yang menyalahgunakan miras atau alkohol adalah karena faktor keluarga seperti kurangnya perhatian dari orang tua, contoh perilaku orang tua yang buruk, faktor lingkungan, Ketidakberdayaan terhadap ajakan teman dan pelampiasan terhadap masalah yang dihadapi. Sungguh tragis bila remaja dianggap sebagai agen perubahan ,harus mengenal dan menyalahgunakan minuman keras.padahal pada kenyataannya perilaku penggunaan minuman keras merupakan suatu bentuk penyimpangan moral.
Dari deskripsi diatas, kami tertarik untuk membahas masalah penyalahgunaan alkohol atau miras yang terjadi di kalangan remaja.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwamasalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaimana penyalahgunaan miras dikalangan remaja?
2.      Bagaimana dampak dari penggunaan miras dikalangan remaja?
3.      Bagaimana solusi dari penyalahggunaan miras?
C.    Tujuan
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisanmakalah ini adalah:
1.      Menjelaskan kasus-kasus serta analisis penyalahgunaan miras di kalanganremaja.
2.      Menjelaskan tentang dampak dari penggunaan miras dikalangan remaja.
3.      Menjelaskan mengenai solusi dari penyalahgunaan miras.
D.      Manfaat
1.      Mengetahui tentang kasus-kasus penyalahgunaan miras.
2.      Mengetahui tentang dampak dari penggunaan miras dikalangan remaja.
3.      Mengetahui bagaimana solusi dari penyalahgunaan miras.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Pengertian Miras Alkohol
Menurut kamus besar bahasa indonesia zat cair yang tidak berwarna,mudah menguap dan terbakar, dipakai dalam bidang industri dan pengobatan, merupakan unsur ramuan yg memabukkan; senyawa karbon; C2H5OH (KBBI,hal.43) Sedangkan minuman beralkohol atau miras adalah minuman yang mengandung etanol.
Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.

B.     Proses Pembuatan Minuman Keras / Minuman Beralkohol
Proses yang hampir sama juga terjadi pada pembuatan minuman keras. Bahan baku berupa biji-bijian tersebut ditambahkan sejenis ragi yang secara mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama latin Saccharomycescerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian tersebut menjadigula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan komponen flavor (citarasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan minuman beralkohol dengancita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Lama proses fermentasi itu akan mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkannya. Semakin lama proses fermentasi semakin tinggi kandungan alkoholnya. Dari perbedaan biji-bijian yang dipakai dan lamanya fermentasi ini akan menghasilkan jenis minuman keras yang berbeda-beda pula
C.    Pengertian Masa Remaja
Remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga penuh dengan masalah-masalah(Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja rentan sekali mengalami masalah
Psikososial yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial.Tanda-tanda awal masa remaja yaitu ditandai oleh suatu masa yangdisebut masa pubertas. Masa pubertas ialah suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. (life-span development, santrock.2002)
D.    Tahap - tahap Perkembangan Remaja
            Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:
a.       Remaja awal Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepattertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkanpara remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
b.      Remaja madya Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari
Oedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
c.       Remaja akhir 7 Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan
     ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu:
·         Minat yang makin mantap terhadap fungsi
-fungsi intelek.
·         Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang
-orang lain dandalam pengalaman- pengalaman baru.
·         Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi
·         Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti
            Dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
·         Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya ( private self ) danmasyarakat umum (Sarwono, 2010).
Pada Alkitab Tidak ada ayat yang membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan untuk menenangkan atau untuk merangsang halusinasi, tetapi kita akan melihat bahwa kata dalam bahasa Yunani pharmakeia menunjuk kepada hal ini. Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang penyalahgunaan minuman alkohol, yang menghasilkan keadaan mental yang terganggu. Seperti
1.       Efesus 5:18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu (kata bahasa Yunani untuk “hawa nafsu” berarti “hidup yang disia-siakan, tidak bermoral; tidak bersusila, berfoya-foya”).
2.       1 Korintus 5:11
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
BAB III
PEMBAHASAN
A.    Kasus-kasus serta analisis penyalahgunaan miras di kalangan remaja.Di bawah ini adalah contoh kasus yang terjadi dikalangan remaja.
Kasus
·         Lokasi :Batu
·         Hari/tanggal : sabtu, 10 oktober 2010
·         Pelaku : Rega (pelajar SMK 18th)
·         BentukPrilaku : Sering minum alcohol/miras ketika merasa stress
·         Latar Belakang : Ingin menyadarkan ayahnya yang seringminum-minuman keras.
·         Pemicu :perilaku buruk dari orang tua
·         Akibat: sering merasa gelisah, susah konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran   di sekolah, sering sakit-sakitan,tubuhtidak bersemangat.
·         Sumber kasus : pengalaman teman

ü  Melakukan OlahragaProses detoksifikasi bisa memicu depresi, yang bisa diredakan dengan melakukan yoga atau olahraga lainnya secara teratur.Karena banyak potasium yang dikeluarkan bersama keringat,imbangi dengan lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Pisang, melon, tomat, jeruk sitrus dan sayuran hijau banyak mengandung potasium.
ü  Mengkonsumsi Sayuran dan Buah Segar Jus buah bit (beetroots) diyakini berkhasian membersihkan hati,sementara jus wortel mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh.Untuk mendukung proses detoksifikasi, kombinasikan jus buah bit,wortel dan apel. Jus cranberry juga bisa ditambahkan, karena mampu memurnikan tubuh dari racun-racun pengotor.
ü  Minum Air Putih Lebih Banyak Untuk membersihkan racun alkohol, seseorang harus menambahkonsumsi carian sebanyak 2-3 liter/hari karena sel-sel dalam tubuh butuh cairan agar bisa berfungsi dengan baik. Saat melakukandetoksifikasi, cairan yang cukup akan sangat membantu system kekebalan tubuh. Cairan juga akan melancarkan pembuanganracun-racun termasuk sisa alkohol dari dalam tubuh.
ü  Mengkonsumsi herba dan suplemen Beberapa jenis herba atau tumbuhan dan suplemen yang mengandung vitamin B yang dapat membantu mengurangi ketegangan fisik maupun psikis yang muncul selama proses detoksifikasi alkohol. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan herbal, suplemen apa yang cocok dengan kondisi individual masing-masing.




Tindakan Represif 
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukandengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku.Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua
terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harusdikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.b. Di sekolah, kepala sekolah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru san staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan.





















BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.      Kasus penyalahgunaan miras yang terjadi dikalangan remaja akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Banyak sekali remaja dibawah umur yangmenggunakan minuman tersebut. Sebagian besar remaja menggunakan minuman berakohol tersebut untuk menyelesaikan masalahnya. Mereka berfikir dengan menggunakan minuman itu, akan sedikit meringankan fikiran. Teori-teori para ahli yang sesuai adalah teori kognitif piaget, kognisi sosial, dan psikososial.
2.      Dampak yang ditimbulkan akibat terlalu sering menggunakan minuman beralkohol adalah selain gangguan fisik atau kesehatan juga gangguan mental atau psikologis, yang secara keseluruhan sama-sama mempengaruhi perubahan perilaku dan sifat.
3.      Solusi yang tepat dalam mengatasi masalah ini adalah tidak hanya melibatkan satu pihak saja seperti keluarga saja tetapi juga harus melibatkan pihak-pihak lain yang berpengaruh bagi remaja tersebut seperti masyarakat, tokoh agama, guru dan lain-lain.

B. Saran
Sebagai generasi muda kita harus berusaha menjauhi alkohol dan sejenisnya karena meskipun dalam jumlah kecil mempunyai efek stimulasi ringan bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol selain itu dapat menyebabkan hal buruk baik untuk fisik maupun mental.
Pola hidup yang sehat juga bisa membantu kita terhindar dari penggunaan alkohol. Selain itu, penyalahgunaan alcohol yang semakin marak terutama dikalangan remaja,kita juga harus pandai dalam memilih teman. Keluarga sebagai faktor yang sangat mempengaruhi kepribadian individu, hendaknya selalu memberi contoh perilaku yang baik sejak usia
dini. Orang tua sebagai teladan yang baik harus mengajarkan hal-halpositif seperti mengajarkan anak untuk melakukan kewajiban agama.selain itu, media informasi seperti televisi dan internet hendaknya lebih banyak mensosialisasikan bahaya-bahaya penggunaan miras agar anak tidak terjerumus ke dalam hal-hal seperti itu.
Tuhan merancang kita untuk menikmati hidup dan terlibat di dalamnya, dan yang disebutkan sebagai manfaat obat terlarang dan minuman keras adalah sesuatu yang sangat palsu. Pemakaian obat penenang dan mabuk adalah mementingkan diri sendiri dan berbahaya, dan kecanduan bukanlah suatu jalan keluar dari rasa sakit, justru itulah rasa sakit yang paling parah, seperti yang disaksikan dengan sedih oleh ribuan orang mantan pecandu. Sebaliknya, sebuah hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus memberikan kita segalanya itu, bahkan lebih. Jadi kita tidak perlu merasa kecewa dan mencari pemecahan palsu untuk perubahan keadaan mental. Kita akan begitu penuh dengan sukacita dan damai sejahtera sehingga apa saja yang mengubah itu adalah ”obat yang tidak benar.”

DAFTAR PUSTAKA
Santrock,John.W.(2002) Perkembangan Masa Hidup .Jakarta:Erlangga.Kamus besar bahasa indonesia hal 43
Desmita, psikologi perkembangan.Bandung:2009


No comments:

Post a Comment