BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Moderrnisasi telah
memberikan pengaruh dan dampak luar biasa bagi perkembangan di berbagai
bidang dan nilai kehidupan.modernisasi merupakan kemajuan teknologi yang mengakibatkan perubahan pada faktor sosial yang
memberikan dampak yang cukup kompleks.Salah satu dampak modernisasi
adalah penyalahgunaan minuman keras pada kalangan remaja.
Penyalahgunaan minuman
keras saat ini merupakan permasalahan
yang cukup berkembang di dunia remaja dan menunjukkan kecenderungan yang
meningkat dari tahun ketahun,yang akibatnya dirasakan dalam bentuk
kenakalan, perkelahian, munculnya geng-geng remaja dll. Penggunaan
miras dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan.
Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus
penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Berbagai alasan yang umumnya dikemukakan remaja yang menyalahgunakan miras
atau alkohol adalah karena faktor keluarga seperti kurangnya perhatian dari
orang tua, contoh perilaku orang tua yang buruk, faktor lingkungan, Ketidakberdayaan
terhadap ajakan teman dan pelampiasan terhadap masalah yang dihadapi. Sungguh tragis bila
remaja dianggap sebagai agen perubahan ,harus mengenal dan menyalahgunakan
minuman keras.padahal pada kenyataannya perilaku penggunaan minuman
keras merupakan suatu bentuk penyimpangan moral.
Dari deskripsi diatas, kami
tertarik untuk membahas masalah penyalahgunaan
alkohol atau miras yang terjadi di kalangan remaja.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwamasalah yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah:
1. Bagaimana
penyalahgunaan miras dikalangan remaja?
2. Bagaimana
dampak dari penggunaan miras dikalangan remaja?
3. Bagaimana
solusi dari penyalahggunaan miras?
C.
Tujuan
Untuk menjawab rumusan masalah di atas,
tujuan dari penulisanmakalah ini adalah:
1. Menjelaskan
kasus-kasus serta analisis penyalahgunaan miras di kalanganremaja.
2. Menjelaskan
tentang dampak dari penggunaan miras dikalangan remaja.
3. Menjelaskan mengenai solusi
dari penyalahgunaan miras.
D.
Manfaat
1.
Mengetahui tentang kasus-kasus penyalahgunaan miras.
2.
Mengetahui tentang dampak dari penggunaan
miras dikalangan remaja.
3.
Mengetahui bagaimana solusi dari
penyalahgunaan miras.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Miras Alkohol
Menurut kamus besar bahasa
indonesia zat cair yang tidak berwarna,mudah menguap dan terbakar, dipakai
dalam bidang industri dan pengobatan, merupakan unsur ramuan yg memabukkan; senyawa karbon; C2H5OH (KBBI,hal.43)
Sedangkan minuman beralkohol atau miras adalah minuman
yang mengandung etanol.
Etanol adalah bahan
psikoaktif dan konsumsinya
menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol
dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati
batas usia tertentu.
B. Proses Pembuatan Minuman Keras / Minuman
Beralkohol
Proses
yang hampir sama juga terjadi pada pembuatan minuman keras. Bahan baku berupa
biji-bijian tersebut ditambahkan sejenis ragi yang secara mikrobiologis adalah
sama, yaitu khamir dengan nama latin Saccharomycescerevisae.
Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian tersebut menjadigula, serta
mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan komponen flavor (citarasa). Dari
proses tersebut kemudian akan dihasilkan minuman beralkohol dengancita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang
digunakan. Lama proses fermentasi itu akan mempengaruhi jumlah alkohol
yang dihasilkannya. Semakin lama proses fermentasi semakin
tinggi kandungan alkoholnya. Dari perbedaan biji-bijian yang dipakai dan
lamanya fermentasi ini akan menghasilkan jenis minuman keras yang berbeda-beda
pula
C. Pengertian Masa Remaja
Remaja merupakan masa
dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap
berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku
dan juga penuh dengan masalah-masalah(Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja
rentan sekali mengalami masalah
Psikososial yakni masalah
psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan
sosial.Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan
manusia.Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak
kemasa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan
sosial.Tanda-tanda awal masa remaja yaitu ditandai oleh suatu
masa yangdisebut masa pubertas. Masa pubertas ialah suatu periode
dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal
masa remaja. (life-span development, santrock.2002)
D. Tahap - tahap Perkembangan Remaja
Dalam proses penyesuaian diri
menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:
a. Remaja awal Seorang remaja pada tahap
ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada
tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan
itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepattertarik pada
lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja
oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang
berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego
menyebabkanpara remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang
dewasa.
b. Remaja madya Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan
kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada
kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai
teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu, ia berada dalam kondisi
kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli,
ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis,
dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari
Oedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada
masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
c.
Remaja akhir 7 Tahap ini adalah
masa konsolidasi menuju periode dewasa dan
ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu:
·
Minat yang makin mantap terhadap fungsi
-fungsi intelek.
·
Egonya mencari kesempatan untuk bersatu
dengan orang
-orang lain dandalam pengalaman- pengalaman baru.
·
Terbentuk identitas seksual yang tidak akan
berubah lagi
·
Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada
diri sendiri) diganti
Dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
·
Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri
pribadinya ( private self ) danmasyarakat
umum (Sarwono, 2010).
Pada
Alkitab Tidak ada ayat yang membicarakan secara jelas dan spesifik tentang
penggunaan obat-obatan untuk menenangkan atau untuk merangsang halusinasi,
tetapi kita akan melihat bahwa kata dalam bahasa Yunani pharmakeia menunjuk
kepada hal ini. Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang penyalahgunaan
minuman alkohol, yang menghasilkan keadaan mental yang terganggu. Seperti
1.
Efesus 5:18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena
anggur menimbulkan hawa nafsu (kata bahasa Yunani untuk “hawa nafsu” berarti
“hidup yang disia-siakan, tidak bermoral; tidak bersusila, berfoya-foya”).
2.
1 Korintus 5:11
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan
bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang
cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan
orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kasus-kasus
serta analisis penyalahgunaan miras di kalangan remaja.Di bawah ini adalah
contoh kasus yang terjadi dikalangan remaja.
Kasus
·
Lokasi :Batu
·
Hari/tanggal : sabtu, 10 oktober 2010
·
Pelaku : Rega (pelajar SMK 18th)
·
BentukPrilaku : Sering minum alcohol/miras ketika merasa stress
·
Latar Belakang : Ingin
menyadarkan ayahnya yang seringminum-minuman keras.
·
Pemicu :perilaku buruk dari
orang tua
·
Akibat: sering merasa gelisah, susah konsentrasi
dalam mengikuti pembelajaran di sekolah, sering sakit-sakitan,tubuhtidak bersemangat.
·
Sumber kasus : pengalaman
teman
ü Melakukan
OlahragaProses detoksifikasi bisa memicu depresi, yang bisa diredakan dengan
melakukan yoga atau olahraga lainnya secara teratur.Karena banyak potasium yang
dikeluarkan bersama keringat,imbangi dengan
lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Pisang, melon, tomat, jeruk
sitrus dan sayuran hijau banyak mengandung potasium.
ü Mengkonsumsi Sayuran dan Buah Segar Jus
buah bit (beetroots) diyakini berkhasian membersihkan hati,sementara jus wortel
mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh.Untuk mendukung proses
detoksifikasi, kombinasikan jus buah bit,wortel dan apel. Jus cranberry juga
bisa ditambahkan, karena mampu memurnikan tubuh dari racun-racun pengotor.
ü Minum
Air Putih Lebih Banyak Untuk membersihkan racun alkohol, seseorang
harus menambahkonsumsi carian sebanyak 2-3 liter/hari karena sel-sel dalam
tubuh butuh cairan agar bisa berfungsi dengan baik. Saat
melakukandetoksifikasi, cairan yang cukup akan sangat membantu system kekebalan tubuh. Cairan juga akan melancarkan
pembuanganracun-racun termasuk sisa alkohol dari dalam tubuh.
ü Mengkonsumsi herba dan suplemen Beberapa
jenis herba atau tumbuhan dan suplemen yang mengandung
vitamin B yang dapat membantu mengurangi ketegangan fisik maupun
psikis yang muncul selama proses detoksifikasi alkohol. Konsultasikan
dengan dokter atau konsultan herbal, suplemen apa yang cocok dengan
kondisi individual masing-masing.
Tindakan Represif
Usaha
menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukandengan mengadakan hukuman terhadap setiap
perbuatan pelanggaran.a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan
dan tata cara yang berlaku.Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang
dibuat oleh orangtua
terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus
dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harusdikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan
kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan
umur.b. Di sekolah, kepala sekolah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap
pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak.
Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran
dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru
san staf pembimbing bertugas menyampaikan data
mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada
umumnya tindakan represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan
peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan
pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan
team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau
seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang
digariskan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kasus
penyalahgunaan miras yang terjadi dikalangan remaja akhir-akhir ini
semakin memprihatinkan. Banyak sekali remaja dibawah umur yangmenggunakan
minuman tersebut. Sebagian besar remaja menggunakan minuman berakohol
tersebut untuk menyelesaikan masalahnya. Mereka berfikir dengan
menggunakan minuman itu, akan sedikit meringankan fikiran. Teori-teori para
ahli yang sesuai adalah teori kognitif piaget, kognisi sosial, dan
psikososial.
2. Dampak
yang ditimbulkan akibat terlalu sering menggunakan minuman beralkohol
adalah selain gangguan fisik atau kesehatan juga gangguan mental atau
psikologis, yang secara keseluruhan sama-sama mempengaruhi perubahan
perilaku dan sifat.
3. Solusi
yang tepat dalam mengatasi masalah ini adalah tidak hanya melibatkan satu
pihak saja seperti keluarga saja tetapi juga harus melibatkan pihak-pihak
lain yang berpengaruh bagi remaja tersebut seperti masyarakat, tokoh
agama, guru dan lain-lain.
B. Saran
Sebagai
generasi muda kita harus berusaha menjauhi alkohol dan sejenisnya karena
meskipun dalam jumlah kecil mempunyai efek stimulasi ringan bahan
psikoaktif yang terdapat dalam alkohol selain itu dapat menyebabkan hal buruk
baik untuk fisik maupun mental.
Pola hidup
yang sehat juga bisa membantu kita terhindar dari penggunaan alkohol. Selain
itu, penyalahgunaan alcohol yang semakin marak terutama dikalangan remaja,kita
juga harus pandai dalam memilih teman. Keluarga sebagai faktor yang sangat
mempengaruhi kepribadian individu, hendaknya selalu memberi contoh
perilaku yang baik sejak usia
dini. Orang tua sebagai teladan
yang baik harus mengajarkan hal-halpositif seperti mengajarkan
anak untuk melakukan kewajiban agama.selain itu, media
informasi seperti televisi dan internet hendaknya lebih banyak
mensosialisasikan bahaya-bahaya penggunaan miras agar anak tidak
terjerumus ke dalam hal-hal seperti itu.
Tuhan merancang kita untuk menikmati hidup dan terlibat di dalamnya, dan
yang disebutkan sebagai manfaat obat terlarang dan minuman keras adalah sesuatu
yang sangat palsu. Pemakaian obat penenang dan mabuk adalah mementingkan diri
sendiri dan berbahaya, dan kecanduan bukanlah suatu jalan keluar dari rasa
sakit, justru itulah rasa sakit yang paling parah, seperti yang disaksikan
dengan sedih oleh ribuan orang mantan pecandu. Sebaliknya, sebuah hubungan yang
intim dengan Tuhan Yesus memberikan kita segalanya itu, bahkan lebih. Jadi kita
tidak perlu merasa kecewa dan mencari pemecahan palsu untuk perubahan keadaan
mental. Kita akan begitu penuh dengan sukacita dan damai sejahtera sehingga apa
saja yang mengubah itu adalah ”obat yang tidak benar.”
DAFTAR PUSTAKA
Santrock,John.W.(2002) Perkembangan Masa
Hidup .Jakarta:Erlangga.Kamus besar bahasa indonesia hal 43
Desmita, psikologi
perkembangan.Bandung:2009
No comments:
Post a Comment